Tenggarong juga merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing
Martadipura. Kota ini didirikan pada tanggal 28 September
1782 oleh Raja Kutai
Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin, yang dikenal
pula dengan nama Aji Imbut.
Semula kota ini bernama Tepian Pandan ketika Aji Imbut
memindahkan ibukota kerajaan dari Pemarangan. Oleh Sultan
Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung
yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer
dengan sebutan "Tenggarong" hingga saat ini.
Menurut legenda Orang Dayak Benuaq dari kelompok Ningkah
Olo, nama/kata Tenggarong menurut bahasa Dayak Benuaq adalah "Tengkarukng"
berasal dari kata tengkaq dan bengkarukng, tengkaq berarti
naik atau menjejakkan kaki ke tempat yang lebih tinggi (seperti meniti anak
tangga), bengkarukng adalah sejenis tanaman akar-akaran. Menurut Orang
Benuaq ketika sekolompok orang Benuaq (mungkin keturunan Ningkah Olo) menyusuri
Sungai Mahakam menuju pedalaman mereka singgah di suatu tempat dipinggir tepian
Mahakam, dengan menaiki tebing sungai Mahakam melalui akar bengkarukng, itulah
sebabnya disebut Tengkarukng oleh aksen Melayu kadang
"keseleo" disebut Tengkarong, lama-kelamaan penyebutan
tersebut berubah menjadi Tenggarong. Perubahan tersebut disebabkan Bahasa
Benuaq banyak memiliki konsonan yang sulit diucapkan oleh penutur yang biasa
berbahasa Melayu/Indonesia.
Tenggarong
Mmemiliki banyak obyek wisata, diantaranya
- · Museum Mulawarman
- · Museum Kayu Tuah Himba
- · Pulau Kumala
- · Planetarium Jagad Raya
- · Waduk Panji Sukarame
- · Makam Raja-Raja Kutai
- · Taman BJ (Bawah Jembatan) Kutai Kartanegara
Kalau ingin
tahu beberapa peninggalan kerajaan Indonesia, jangan lupa mampir ke Tenggarong.
Belajar sekaligus berwisata di Kutai :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar