Sumber: http://obyekwisataindonesia.com
Air Terjun Madakaripura diyakini sebagai tempat
meditasi terakhir Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit. Air terjun yang
menjulang tinggi ini dijuluki air terjun abadi karena tidak pernah
berhenti mencurahkan tirai air halus serupa curahan hujan bagi orang-orang yang
dapat melintas di bawahnya.
Lokasi air terjun spektakuler ini tersembunyi di ujung lembah yang dalam di kaki bukit Pegunungan Tengger. Untuk sampai ke air terjun ini, Anda perlu berjalan sekira 20 menit menyeberangi sungai dan jalan berbatu sebelum sampai di pintu masuk. Patung besar Patih Majapahit, Gajah Mada dalam posisi duduk meditasi akan menyapa setiap pengunjung sebelum mereka melanjutkan perjalanan lebih jauh ke pusat air terjun.
Meskipun belum sampai tepat di air terjun, berhati-hatilah karena besar kemungkinan Anda akan basah oleh tirai air yang menghujani dari tebing-tebing yang Anda lalui. Untuk melindungi diri agar tidak basah, sebaiknya bawalah jas hujan atau payung. Terdapat jasa penyewaan payung dan penjualan kantong plastik untuk melindungi barang-barang berharga Anda, seperti kamera dan lainnya, di sepanjang jalan menuju air terjun.
Jalur yang Anda lalui akan berakhir di sebuah lembah berbentuk seperti tabung dimana air terjun berketinggian 200 meter tampak gagah menjulang. Terdapat sebuah gua di sekitar air terjun yang dipercaya sebagai lokasi terakhir Patih Gajah Mada bermeditasi. Menurut sumber terlulis kuno Jawa di abad 14, Negarakretagama, Madakaripura adalah sebidang tanah yang diberikan kepada Patih Gajah Mada oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk. Gajah Mada sendiri adalah patih yang paling terkenal dalam sejarah kerajaan besar di Nusantara, yaitu Majapahit (1293-1500 SM). Gajah Mada disebut-sebut sebagai tokoh utama yang berhasil mempersatukan seluruh Nusantara (Nuswantara) di bawah kerajaan Majapahit. Cakupan wilayah kekuasaan Majapahit yang berjaya meliputi wilayah Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand Selatan, Filipina dan Timor Timur; diperkuat dengan sumpah sang patih yang terkenal, yaitu Sumpah Palapa.
Konon, sumber kekuatan sang patih yang luar biasa berasal dari dalam gua di dekat Air Terjun Madakaripura. Di sana Gajah Mada sering datang untuk bermeditasi. Patih Gajah Mada bahkan memilih gua tersebut sebagai tempat meditasi terakhirnya sebelum ia diyakini oleh orang Jawa kuno mencapai moksa—menghilang secara spiritual dan fisik dari muka bumi. Berdasarkan kepercayaan ini, masih banyak orang yang datang ke air terjun ini untuk bermeditasi atau melakukan ritual, terutama pada malam 1 Suro, Tahun Baru Jawa.
Lokasi air terjun spektakuler ini tersembunyi di ujung lembah yang dalam di kaki bukit Pegunungan Tengger. Untuk sampai ke air terjun ini, Anda perlu berjalan sekira 20 menit menyeberangi sungai dan jalan berbatu sebelum sampai di pintu masuk. Patung besar Patih Majapahit, Gajah Mada dalam posisi duduk meditasi akan menyapa setiap pengunjung sebelum mereka melanjutkan perjalanan lebih jauh ke pusat air terjun.
Meskipun belum sampai tepat di air terjun, berhati-hatilah karena besar kemungkinan Anda akan basah oleh tirai air yang menghujani dari tebing-tebing yang Anda lalui. Untuk melindungi diri agar tidak basah, sebaiknya bawalah jas hujan atau payung. Terdapat jasa penyewaan payung dan penjualan kantong plastik untuk melindungi barang-barang berharga Anda, seperti kamera dan lainnya, di sepanjang jalan menuju air terjun.
Jalur yang Anda lalui akan berakhir di sebuah lembah berbentuk seperti tabung dimana air terjun berketinggian 200 meter tampak gagah menjulang. Terdapat sebuah gua di sekitar air terjun yang dipercaya sebagai lokasi terakhir Patih Gajah Mada bermeditasi. Menurut sumber terlulis kuno Jawa di abad 14, Negarakretagama, Madakaripura adalah sebidang tanah yang diberikan kepada Patih Gajah Mada oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk. Gajah Mada sendiri adalah patih yang paling terkenal dalam sejarah kerajaan besar di Nusantara, yaitu Majapahit (1293-1500 SM). Gajah Mada disebut-sebut sebagai tokoh utama yang berhasil mempersatukan seluruh Nusantara (Nuswantara) di bawah kerajaan Majapahit. Cakupan wilayah kekuasaan Majapahit yang berjaya meliputi wilayah Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand Selatan, Filipina dan Timor Timur; diperkuat dengan sumpah sang patih yang terkenal, yaitu Sumpah Palapa.
Konon, sumber kekuatan sang patih yang luar biasa berasal dari dalam gua di dekat Air Terjun Madakaripura. Di sana Gajah Mada sering datang untuk bermeditasi. Patih Gajah Mada bahkan memilih gua tersebut sebagai tempat meditasi terakhirnya sebelum ia diyakini oleh orang Jawa kuno mencapai moksa—menghilang secara spiritual dan fisik dari muka bumi. Berdasarkan kepercayaan ini, masih banyak orang yang datang ke air terjun ini untuk bermeditasi atau melakukan ritual, terutama pada malam 1 Suro, Tahun Baru Jawa.
Dikelilingi oleh tembok luar biasa tinggi, debit Air Terjun
Madakaripura yang jatuh ke sebuah ruang alami serupa tabung tersebut terkesan
mistis namun memukau siapa saja yang melihatnya. Di dalam "ruang"
berketinggian 200 meter, pesona sinar matahari yang menyorot lumut hijau basah
di dinding berbatu disertai suara gemuruh air adalah sebuah keindahan tontonan
yang tidak mungkin ditemukan di tempat lain.
Untuk masuk ke area ini anda tidak perlu membayar mahal,
karena harga tiket masuknyapun terjangkau. Pakailah alas kaki yang nyaman
karena tempat ini cukup licin. Dan bersiaplah membawa pakaian ganti bila anda
berminat untuk bermain air di bawah air terjun.
Sumber: http://www.indonesia.travel/id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar